Jumat, 31 Agustus 2007

MANAJEMEN WAKTU DAN TENAGA

MENEJEMEN WAKTU & TENAGA

(Prof). KH. Suharyadi Sumhudi, MA
(Dosen Senior UI, Mustopo, Al-Azhar)




“Wal ‘ashri – innal insaana lafii khusyrin – illal-ladziina aamanuu wa ’amilush shoo-lihaati wa tawaashoubil haqqi wa tawaa-shoubis shobri” (QS 103: 1-3).
Surah diatas mengajar kita bahwa tak sedikit manusia ‘rugi’ lantaran tak bisa me menej waktu. Tak ada yang sengaja mem-buang2 waktu kalau bukan orang dungu! Tapi dijaman modern dan dikota Metropolitan yang menuntut segalanya serba cepat justru kendala waktu sangat banyak, dan yng banyak ialah perjalanan ketempat kerja rata2 dikota besar antara 1,5 – 2 jam (90-120 menit) hing-ga membutuhkan energi lebih.
Metropolitan, bahkan Megapolitan yang su-dah maju (tertata rapi) jauh lebih nyaman da ri kota besar dinegara berkembang & mundur Jadi persoalannya terletak pada
(1) banyak & lengkapnya public utilities seperti jalan besar, alat transportasi, kecepatan pelayanan, dsb yng disediakan Pemerintah. SIKON DI INDONESIA: TAK SEIMBANGNYA KEMAJUAN PERADABAN DAN PEREKONOMIAN HINGGA PEMERINTAH KEWALAHAN MENYEDIAKAN FASILITAS.
(2) banyak kita yang kurang pandai memenej/ mengelola waktu, kurang effisien dlm menggunakan waktu hingga terjebak ke Ngirit – ngorot (niatnya hemat tapi justru boros).

* Dalam hal ini Islam mengajarkan bahwa:

(1) sikon suatu bangsa bahkan nasib per orangan sekitar 90 %nya ditentukan oleh bangsa/orang itu sendiri, lihat QS 13: 11 (Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa hingga mereka mengubahnya ter-lebih dahulu).
(2) kegagalan/ musibah apapun adalah hasil ulah tangan manusia, Allah tidak per nah menzhalimi manusia sedikitpun, tapi manusia yang menzhalimi dirinya sendiri (QS 42: 30, 10: 44).
(3) disurah al-‘Ashr diawal tulisan ini di sebutkan bahwa manusia akan rugi bila tidak: beriman, berislam, dan saling bernasehat da-lam kebenaran dan kesabaran.
KITA SUDAH BERIMAN? –SUDAH ALCHAMDU LILLAH.. SUDAH BERISLAM(AMAL SHOLEH)? –SUDAH ALCHAMDULILLAH.. SUDAH SALING INGATKAN DLM KEBENARAN & KESABARAN?

Kebenaran:
Kenyataan yng kita hadapi sehari2 ada-lah kebenaran. Pembagian waktu pegawai/ karyawan pada umumnya kurang idealis se hingga mengganggu kesejahteraan dirinya dan keluarganya. Waktu ’dirumah’ kurang dari 8 jam (sepertiga hari). Waktu untuk pergi-pu lang kerja cukup lama ( 2,5-3,5 jam). Waktu istirahat, bergaul & mendidik anak kurang, belum lagi jika punya target lain seperti ku-liah, kerja tambahan, dsb.
Terus terang, bagi PNS dikantor2 ter-tentu, waktu bekerja (ngantor) sering tak sesuai aturan (korupsi waktu?). Dari QS 33: 72-73, pekerja/karyawan ada 3 jenis:
I. yang menuntut gaji & fasilitas 100 % tapi kerjanya 50 % disebut Munafiq.
II. yang menuntut fasilitas 100 %, kerjanya 30 % disebut Khianat.
III. yang menerima fasilitas 100 % ,kerjanya juga 100 % disebut Konsekuen.
Mana yang terbaik dan mana yang seperti pembaca lakukan, silakan masing2 menga-nalisa diri..dan memikirkan kelanjutannya.

Kesabaran
Sabar dalam arti (a) tidak mengeluh/ jengkel kepada siapapun, terutama kepa-da Allah Swt, ingat QS 10:44, (b) tetap tegar & bekerja maksimal, baca QS 9: 41 dan (c) berdoa meminta bantuan Allah, si- apa tahu, modal kita kurang2 dikit dapat berhasil lantaran bantuanNya (QS 2: 45).
Yang sering tampak bekerja keras, baik, sempurna, dan beretos-kerja tinggi.. ialah kar yawan yang tampak sibuk, lari2 antar ruang dan bila diajak bicara tidak menyahut, dsb. Hal seperti itu sering justru menunjukkan ke pura2annya.. bisa2 seperti sabda Nabi:”Kerja buru2 akan banyak salah nya”..”Kerja asal2an hasilnya juga akan asal2-an” (Hadits).

Dibawah ini beberapa kiat/cara bagaimana memenej waktu dalam keseharian:

1 – sehari 24 jam : 3 @ 8 jam untuk: bekerja – tidur & rileks – jalan, siap2, keluarga. Ini yang paling idealis.
2 – namun karena sikon, kenyataan: bekerja 8 jam, tidur & rileks 10 jam, siap-siap plus jalan 6 jam. Yang tak mendapat jatah :
keluarga (bergaul dan mendidik anak),
keperluan lain (kuliah, lembur, dsb).
3 – sabar: terima kenyataan yang ada, tak perlu mengeluh (bahkan bersyukur)dan keperluan lain (kuliah, lembur, dsb) jangan mengambil jatah waktu lain terlalu banyak, misalnya tidur hanya 5 jam, siap, makan, sholat, dsb hanya 4 jm yang akhirnya serba buru2.
4 – buatlah tabel, contoh (tak sempurna):

Jam: 4,30 06 07 08 09 10 11 12 12 - 13
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Bangun, Siap2, Jalan- B E K E R J A Makan
Sholat Sarapan kerja Sholat
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Jam: 14 15 16 17 18 19 20 - 23 23 - 4.30
===========================================
B E K E R J A Sholat, Sholat, ber- T I D U R
(dan Sholat) jalan-pu keluarga, (kurang?)
lang Rileks
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Analisa:
1). Jam 4.30 tak bisa ditawar (diajukan/diundurkan aka mengganggu acara berikutnya)
2). Jalan pergi-pulang kerja, jika naik bus AC dapat menambahi/melanjutkan tidur, 30-45 menit sangat berarti..Awas copet !
3). Sarapan dijalan/bus kurang baik sebab sarapan bersama keluarga besar artinya.
4). Memperhatikan tabel (rencana) diatas, bagi yng rumahnya jauh, terpotong lagi jatah Sarapan bersama Keluarga dan Berkeluarga & Rileks (padahal dalam tabel hanya 3 jam?). Dari kenyataan inilah kita musti extra Sabar (tak mengeluh/jengkel).
5). Pulang kerja butuh istirahat/rileks namun tak mendapat jatah..awas sikon ini mudah menyulut ’teriakan-konflik-keluarga retak’Sang isteri jika bekerja kantoran juga, sepulang kerja sering dituntut ’meladeni suami: sediakan makan-minum, pijit, dan...’.
6). Bagi suami-isteri kantoran, anak 100% diserahkan ke pembantu/ baby sitter. Perkara nursing no problem, tapi mothering (sentuhan/belaian sang Ibu)? Hati2, jika anaknya berakhlaq spt akhlaq pembantu atau baby sitter jangan menyalahkan mereka !
7). Terakhir (tapi bukan paling akhir) buatlah tabel masing2 dengan dasar: kenyataan (sesuai sikon masing2, kesabaran, dan mendekati idealisme. Tabel spt diatas boleh/ harus dirubah jika Kenyataan berubah.

Tidak ada komentar: